Seperti yang jamak terjadi, peringatan Hari Kartini tereduksi semata-mata menjadi pesta pakaian tradisional. Pun demikian dengan TK anak saya.
Karena pakaian tradisional tahun sebelumnya sudah kekecilan maka saya usulkan menggunakan oleh-oleh pakaian adat Belanda. Kan pakaian tradisional, meskipun Belanda? 😁
Tidak disangka anak saya malah menyahut, ‘Iya, terus nanti aku bawa kertas-kertas gitu’. ‘Loh buat apa? ‘, tanya saya.’ Aku kan jadi temennya Kartini yang orang Belanda itu, terus kertasnya itu pura-puranya surat Kartini.. ‘. Lagi-lagi jawabannya mencengangkan saya. Memang dulu pernah diceritain tentang Kartini, tetapi kecepatan mengingatnya kembali dan mengaitkannya cukup mengagetkan. 🙂
note: posting ini ternyata lama nyangkut di aplikasi wordpress android 😀