Pagi ini sengaja menunda keberangkatan. Telah mandi dan berpakaian rapi, namun masih menanti. Tepat pukul 07.30 pagi ini, seperti setahun lalu. Kuambil HP lalu menelponmu. Dirimu belum bangun di ujung sana. Lalu kuucapkan ‘qabul’ seperti dulu. Gelak suara serak terkejutmu meninggalkan senyum di wajahku untuk mengawali hari mencari rizki.
Siang hari ini kuterima smsmu, mengabarkan tentang sebuah email yang kau kirimkan. Sungguh mata berkaca-kaca membaca emailmu ini: