Buku Tamu

WordPress.com tidak mengijinkan pemasangan shoutbox, maka bagi pengunjung yang ingin menyapa tapi tidak ingin berkomentar pada posting, silakan tulis di sini.

Terima Kasih…


22 tanggapan untuk “Buku Tamu”

  1. mas boot…blog-nya tak link….boleh kan? hehehehe…

    ——–
    dengan sangat terpaksa tersanjung saya bolehkan 🙂

    bootdir

  2. budi… jahat bgt bilangin aku ibu2 darma wanita
    btw emang keliatan dari mana hayo?
    itu tu terpaksa je soale wajib 😦

  3. RS FATMAWATI yang tidak layak untuk PNS

    Tepatnya tanggal 3 September 2008, rekan saya ingin dirawat dirawat di RS Fatmawati (setelah mendapat rujukan dari Klinik Sekretariat Negara)

    Singkat ceritera rekan saya bersama isteri dan anaknya dengan ditemani oleh staf saya mengantar rekan tersebut untuk berobat (mengingat penyakitnya sudah komplikasi sehingga di rujuk ke RS FATMAWATI yang tidak profesional).

    Setelah mendantar dan menunggu beberapa lama akhirnya dapat giliran diperiksa oleh dokter (lupa namanya). hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa si pasien harus dirawat inap.

    pendamping lalu mencari tahu bagaimana untuk mendapatkan kamar rawat. Oleh bagian yang urus kamar, menyatakan bahwa kamar penuh sehingga tidak bisa untuk masuk kamar rawat.

    Untuk meyakinkan hal tersebut (bahwa katanya kamar penuh) lalu keluarga pasien mengecek satu persatu tempat dari mulai kelas 1 sampai dengan kelas 3.

    Hasil pengecekan ternyata informasi pengurus kamar tidak benar dan ternyata masih banyak kamar (sambil cross check dg petugas sekitar) yang nyata-nyata tidak berpenghuni.

    Setelah itu pendamping pasien kembali lagi ke tempat adm pengurusan kamar dan menjelaskan bahwa dia berbohong dengan mengatakan kamar penuh ternyata masih ada.

    Apa lacur, dengan wajah tanpa dosa dia mengatakan bahwa kamar tersebut telah di booking lebih dulu oleh orang lain.

    Saking penasaran si pendamping pasien kembali lagi ke dokter yang memeriksa dan menjelaskan bahwa kamar untuk pasien masih kosong tapi dikatakan oleh pengurus adm sudah tidak ada.

    Lagi-lagi dokter sama jawabannya dengan pengurus adm, bahwa itu bukan urusannya (kan dia bisa menjelaskan bahwa si pasien ini perlu perawatan segera, tapi mungkin kode etik kedokteran tidak boleh membantu orang yang membutuhkan perawatan).

    Akhirnya dengan muka masam si pasien dan para pendampingnya (yang semuanya kebetulan sedang berpuasa) kembali ke rumah dengan tangan hampa tanpa hasil apapun.

    Sementara si pasien bertambah buruk keadaannya, dan nampaknya trauma diperlakukan seperti itu baik oleh dokter maupun perawat di RS FATMAWATI.

    Apakah karena si pasien menggunakan ASKES yang tidak berlogo BANK INDONESIA berikut tanda tangannya.

    Yah beginilah tipikal orang Indonesia dengan motto, kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah.

    Mudah2an mereka diampunkan segala dosanya terutama saat bulan puasa yang dengan tanpa dosa menutup kesempatan orang sakit yang harus di rawat. dan Mudah2an di si pasien juga lekas sembuh (saat ini kondisinya tidak bisa berdiri apalagi jalan, karena aktifitasnya hanya di tempat tidur mulai makan, minum, buang air besar maupun kecil).

    Semoga mereka membaca tulisan ini dan tergugah hatinya untuk membantu orang sakit dengan tidak tebang pilih.

    Jakarta 4 September 200,

    Wassalam.

  4. @badar: kenapa nulisnya di buku tamu Pak, tidak di komen tulisan saya?
    @edy: salam kenal juga mas caplang 🙂
    @luisa: lhah ngunjungi kemana wong situ ga ninggalin alamat?

Tinggalkan komentar